Termasuk yang Mana Jenis Utang Anda? | Rumah Idaman di Bandung
0838 7000 6999

Termasuk yang Mana Jenis Utang Anda?

Termasuk yang Mana Jenis Utang Anda?Foto: Agung Pambudhy

Jakarta - "Utang membuat kerja jadi semangat..!" mungkin itu ungkapan yang sering kita dengar. Memang benar dengan adanya utang kerjanya jadi lebih semangat semoga mampu membayar utang.

Utang yakni kewajiban yang harus dipenuhi bahkan ada ungkapan bahwa utang itu dibawa hingga mati. Mau tidak mau, punya atau tidak punya anda harus tetap membayar kewajiban anda untuk melunasi utang.

Dalam agama Islam memang membolehkan berutang, itupun dengan syarat dan hanya pada keadaan yang benar-benar sangat terdesak saja. Sebagaimana yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW.

Beliau pernah tidak mau mensalatkan mayat seseorang yang rupanya masih memiliki utang namun belum terbayar dan tidak ada meninggalkan sepeserpun harta untuk melunasinya. Sampai kemudian ada salah seorang sobat yang bersedia menanggungkan utangnya, gres Rasulullah SAW mau menshalatkan mayat tersebut.

Jika kita membahas mengenai utang yang baik dan buruk, kita akan berbicara mengenai penggunaannya, utang digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Bagaimana dengan anda?

Takut berutang atau utang sudah menjadi kebiasaan? Idealnya sih kita tidak mempunyai utang. Apabila kita mampu memanfaatkan utang dengan bijak, utang mampu menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan finansial kita.

Dalam ilmu perencanaan keuangan utang bukanlah sesuatu yang buruk. Utang dibagi menjadi 2 yaitu utang Produktif dan utang Konsumtif.

Utang produktif
Adalah utang yang dimanfaatkan untuk aktivitas produktif dan mampu menciptakan nilai tambah misalnya utang untuk modal usaha,laba dari usaha mampu digunakan untuk membayar cicilan utang.

Meskipun utang sudah lunas akan tetapi usaha terus berjalan. Contoh kedua yakni utang yang digunakan untuk menyicil KPR rumah. Kenapa cicilan KPR termasuk utang produktif? Karena rumah yakni salah satu jenis investasi jangka panjang dan dapat menambah aset kita yang mana nilainya semakin lama semakin naik.

Utang Konsumtif
Adalah utang yang tidak menambah nilai produktif dan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Contohnya anda mengajukan perlindungan ke bank untuk cicilan membeli mobil. Membeli kendaraan beroda empat hanya sekedar suka atau hobi otomotif saja.

Biasanya masyarakat menilai kendaraan beroda empat yakni salah satu asset padahal kendaraan beroda empat bukan termasuk dari aset alasannya yakni nilai jual kendaraan beroda empat semakin lama semakin menurun.

Apakah utang menjadi sangat menakutkan? Jawabannya iya bila kita tidak tahu aturan mainnya. Apa saja aturan yang harus diperhatikan dalam berutang?
1. Apabila berutang total utang anda janganlah lebih 30% dari penghasilan anda. Pada dikala utang anda memasuki rasio lebih dari 30% itu tandanya cash flow keuangan anda tidak sehat.
2. Gunakan kartu kredit untuk memudahkan transaksi, gunakan juga promo-promo yang berlaku misalnya promo cicilan 0%. Sebelum menggesek atau menggunakan kartu kredit pastikan anda sudah mempunyai dana untuk membayar tagihan tersebut.

Bisakah utang konsumtif bermetamorfosis utang produktf? Bisa saja iya misalnya kita kredit untuk membeli gadget. Dalam hal ini gadget termasuk utang konsumtif akan tetapi jikalau gadget digunakan untuk bekerja dan dapat menghasilkan uang maka mampu jadi bermetamorfosis utang produktif alasannya yakni labanya mampu digunakan untuk membayar cicilan gadget tersebut.

Kebanyakan yang terjadi yakni utang konsumtif lebih banyak dibandingkan utang produktif. Tawaran kartu kredit,diskon belanja,semuanya menarik hati setiap orang untuk mengambil utang konsumtif yang belum tentu mampu menambah aset yang ada justru menyulitkan kehidupan anda.

Mungkin sepintas kita merasa dengan utang tersebut kita dapat dengan cepat menerima barang yang kita idam-idamkan namun coba anda pertimbangkan lagi apakah anda membelinya memang benar-benar membutuhkannya atau hanya sekedar menginginkannya.

Janganlah kita memaksakan untuk memiliki barang yang belum tentu kita butuhkan apalagi penghasilan kita belum cukup untuk memiliki barang tersebut. Yang terpenting dikala berutang produktif maupun utang konsumtif yakni bijak dan disiplin dalam membayar cicilannya.

Yang lebih penting lagi, anda berguru mengatur keuangan termasuk utang di workshop dan kelas-kelas. Di bulan Oktober akan ada workshop Asuransi info mampu dibuka di sini https://bit.ly/LIFE1609 bersamaan dengan workshop mengelola keuangan dan gaji CPMM di Jakarta info di sini https://bit.ly/PMJKT10 sementara untuk Kaya Raya dengan Reksadana Jakarta info buka di sini https://bit.ly/RDJKT10 berbarengan dengan workshop Intermediate Financial Planning info buka di sini https://bit.ly/INTJKT17.

Kesimpulannya yakni perbedaan utang produktif dan utang konsumtif bukan terletak pada jenis produknya akan tetapi terletak pada fungsinya.

Selamat ngatur duit!

Sumber detik.com

Unknown

Rumah di bandung, Rumah, Jual Rumah, Perumahan, Cluster, Iklan Rumah, Komplek, Apartement, Jual Apartement