
Jakarta - Suku bunga kredit perbankan dinilai masih tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memanggil perbankan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) biar mampu lebih cepat menyesuaikan suku bunga kredit.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, bunga kredit memang dibutuhkan turun setelah BI menurunkan suku bunga acuan.
"Kami akan menyesuaikan dengan bunga deposito dulu, setelah itu gres bunga kredit yang disesuaikan. Kaprikornus kita akan merespon penurunan bunga deposito biar mampu menyesuaikan," kata Tiko di Gedung DPR RI, Rabu (6/9/2017).
Dia mengatakan, nantinya akan mengusulkan jikalau ada adaptasi bunga maka harus ada pembayaran. Namun ia mengatakan mesti ada penurunan bunga deposito gres bank mampu mengubah suku bunga kreditnya.
Tiko menjelaskan, untuk bunga kredit memang tergantung dengan segmen kredit. "Kalau secara rata-rata kan sudah banyak bunga yang di bawah 10% menyerupai kredit korporasi. Lalu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tapi kalau mikro kan jadi KUR jadi kita fokus ke UMKM," terang dia.
PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) menunjukkan bunga 9,95% untuk kredit korporasi dan kredit ritel. Kemudian untuk kredit mikro, Bank Mandiri menunjukkan bunga 18,85%. Sedangkan untuk kredit konsumsi termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) 10,25% dan kredit konsumsi non KPR 12,25%. Sumber detik.com