Ilustrasi Rusunami di Atas Stasiun (Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance)Jakarta - Hunian di atas stasiun ketika ini tengah dibangun oleh Perum Perumnas, salah satunya di Stasiun Tanjung Barat. Selain di Tanjung Barat, Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) juga akan dibangung di Stasiun Pondok Cina, Stasiun Klender, dan Stasiun Rawa Buntu.
Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir mengungkapkan, untuk membeli rusunami di atas stasiun masyarakat mampu mengambil nomor urut pemesanan (NUP) sebelum penjualannya diluncurkan. Dengan NUP, maka calon pembeli dapat memilih posisi unit Rusunami ketika penjualannya nanti resmi dibuka.
"Setor aja Rp 1 juta dulu untuk daftar NUP," kata Nawir ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Tidak hanya itu, calon pembeli juga harus memiliki penghasilan di bawah Rp 7 juta dan belum memiliki rumah sebelumnya.
"Nanti seleksi perbankan, jikalau gaji di atas Rp 7 juta enggak boleh dan belum punya rumah dan KPR pertama," ujar Nawir.
Dengan uang muka 1% dari harga jual rusunami, pembeli mencicil pembayaran selama 20 tahun. Jika harga rusunami Rp 200 juta, maka uang muka yang harus dibayarkan RP 2 juta dengan cicilan kurang lebih Rp 1,1 juta per bulannya.
"Cicilan 20 tahun sementara ini 20 tahun. Kurang lebih Rp 1 jutaan lah, Rp 1,1 juta (cicilan). Bunganya 5% per tahun itu artinya tetap bunga tetap 5% per tahun tidak ada perubahan," kata Nawir.
Rusunami di Stasiun Pondok Cina terdiri dari tiga tipe kamar, yakni tipe studio, satu kamar tidur, dan dua kamar tidur. Ketiga tipe rusunami di Stasiun Pondok Cina ditawarkan mulai dari harga Rp 200 juta untuk tipe studio sampai Rp 380 juta untuk tipe dua kamar tidur.
Pembangunan rusunami di atas stasiun dilakukan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang memanfaatkan lahan strategis milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) yang berada di sekitar stasiun. Sumber detik.com