Bank Belum Pede Sekuritisasi Aset KPR di Pasar Modal | Rumah Idaman di Bandung
0838 7000 6999

Bank Belum Pede Sekuritisasi Aset KPR di Pasar Modal

Bank Belum Pede Sekuritisasi Aset KPR di Pasar ModalFoto: Eduardo Simorangkir/detikFinance

nusa dua - Perbankan masih enggan sekuritisasi atau melepas aset cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) yang dimilikinya di pasar modal. Padahal dana dari sekuritisasi aset ini mampu dipakai untuk menambah dana penyaluran KPR bagi masyarakat.

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida mengatakan, hal ini terjadi lantaran produk yang disekuritisasi oleh perbankan memiliki nilai aset yang cukup bagus. Pelepasan aset itu sendiri dianggap tak sepadan dengan imbal hasil penyaluran KPR yang dirasa belum cukup kencang di Indonesia.

"Mungkin justru untuk mencari produknya yang disekuritisasi itu tidak mudah. Kalau kita lihat KPR, yang disekuritisasi itu kan installment atau cicilan KPR nya. Cicilan KPR itu kan jangka panjang, apa lagi untuk MBR, mereka kan biasanya pribadi potong gaji. Pembayarannya itu sudah lebih pasti, jadi akibatnya harusnya lebih kecil. Makara buat bank ini yakni aset yang bagus. Makara bank barang kali berpikir untuk melepas alasannya yakni ini aset bagus," katanya ketika ditemui dalam program Asian Fix Income Summit di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/9/2017).

Tantangannya kemudian datang dari penerbitan efek beragun aset-surat parisipasi atau EBA-SP, yang dikeluarkan oleh penyelenggara pembiayaan sekunder dari pasar modal, yakni PT SMF, bahwa aset yang disekuritisasi haruslah aset yang memiliki kualitas mengagumkan semoga tak menjadikan resiko ke investor.

"Jadi bila bank melihat ini aset bagus, mungkin mereka agak berpikir untuk melepas," ungkapnya.

Menurutnya, hal ini mampu diatasi apabila penyediaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat mampu stabil sehingga penyaluran KPR juga mampu terus bergulir semoga aset yang dilepas sepadan dengan yang didapatkan nantinya.

"Karena bila mendorong kan harus dua sisi. Pertama, produknya (rumah) harus didorong supaya lebih banyak lagi bank yang mau mensekuritisasi. Kedua, pada ketika sudah banyak produknya, kita harus dorong dari sisi seruan (buying side)," tutur dia.

"Karena bergotong-royong bila dilihat pemahaman, nanti kan bank juga mampu menawarkan KPR lebih banyak lagi dan juga memiliki debitur yang kualitasnya sama. Sehingga bagi bank harusnya tidak menjadi masalah," tukasnya.

Sumber detik.com

Unknown

Rumah di bandung, Rumah, Jual Rumah, Perumahan, Cluster, Iklan Rumah, Komplek, Apartement, Jual Apartement