3 Kali Ditolak Bank, Abang Go-Jek ini Akhirnya Bisa Cicil Rumah Rp 40.000/Hari | Rumah Idaman di Bandung
0838 7000 6999

3 Kali Ditolak Bank, Abang Go-Jek ini Akhirnya Bisa Cicil Rumah Rp 40.000/Hari

3 Kali Ditolak Bank, Abang Go-Jek ini Akhirnya Bisa Cicil Rumah Rp 40.000/Hari Ilustrasi: Pameran perumahan Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 pamerkan maket rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)/Foto: Hendra Kusuma

Jakarta - Memiliki rumah menjadi salah satu cita-cita warga Ibu Kota. Namun untuk memiliki rumah sendiri bukan lah hal yang mudah. Banyak orang yang mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke bank ditolak.

Pihak bank memang banyak menunjukkan syarat kepada para pengaju KPR, salah satunya harus berstatus pegawai tetap. Ali Setiawan (40) menjadi salah satu 'korban' penolakan KPR oleh bank tanggapan persyaratan status pegawai tetap tersebut. Alasannya tak lain sebab beliau hanya seorang tukang ojek online.

"Dulu saya mengajukan tapi tetap saja susah persyaratan. Hampir tiga kali saya mengajukan," ucap Ali, Senin (18/9/2017).

Harapannya mempunyai rumah terjawab, setelah beliau bergabung di GO-JEK. Ya, GO-JEK menunjukkan kesempatan Ali menerima rumah dengan cicilan murah melalui kegiatan swadaya GO-JEK.

"Semua dipermudah kalau ngajukan rumah sendiri harus ada surat ini itu, DP besar. Kalau GO-JEK kan eksklusif deposit. Walau Rp 48 ribu per hari kan nggak kerasa. Kalau olok-olokan sendiri kan sekian juta terasa berat," ucap ayah dengan tiga anak ini.

Ali Setiawan (40)Ali Setiawan (40) Foto: Mustiana Lestari/detikcom

Paling penting, pihak bank yang bekerja sama dengan Go-Jek tak mensyaratkan status pegawai tetap.

"Go-Jek membantu sebab dengan kegiatan kayak gini dipermudah persyaratannya," ucap Ali yang memilih perumahan di kawasan Parung, Jawa Barat.

Ada yang unik ketika Ali resmi mendaftar kegiatan KPR ini. Ali tidak berkonsultasi dahulu kepada istri ketika mengajukan KPR dan memilih rumah.

"Saya Bismillah saja waktu itu, saya juga pilih perumahan ini juga Bismillah. Saat istri tahu, istri bilang Alhamdulillah," tutur Ali.

Menurut Ali, waktu itu ada sekitar 15 developer di kawasan Cikarang, Bogor dan lainnya dengan rumah 2 bedroom dan 1 living room. Meski terkadang terasa berat untuk melunasi cicilan per harinya, namun Ali selalu semangat kembali jikalau mengingat rumah impiannya kelak.

"Rumah kan untuk anak, setoran nomor sekian kan yang penting kita usaha. Alhamduillah yang saya jalanin lancar. Pertimbangan saya juga buat anak. Kasihan anak kalau ngontrak, pindah lagi pindah lagi. Apalagi kalau anak sudah dewasa, jangan hingga belum dewasa menyerupai kita," kata Ali panjang lebar.

Ali yang harus mencicil rumah hingga 16 tahun ini mengaku bersyukur dan merasa keputusannya tepat.

"Penginnya secepatnya rumah ditempatin. Kebayang sudah pengin ini-itu. Di rumah saya mau buka usaha," ucapnya penuh syukur.

Tak heran banyak rekan-rekan lainnya merasa iri dengan capaian Ali, meski beliau hanya seorang pengemudi ojek online.

Pihak Go-Jek merasa senang mampu membantu para mitra dengan kegiatan swadaya. VP of Go Car & Swadaya Ardelia Apti menjelaskan kegiatan swadaya ini merupakan wujud apresiasi Go-Jek terhadap loyalitas mitranya.

"Kita tahu mereka susah dapat approval kredit itu gara-gara mereka pendapatan naik turun, dan bank meragukan ini. Makanya kita membantu bank memilih pengemudi dari matriks perfomance mereka. Kita jadi sponsor dan endorse driver yang pendapatan dan performance-nya bagus. Ada matriks yang kita sepakati bersama pihak ketiga," imbuh Ardelia.

 VP of Go Car & Swadaya Ardelia Apti VP of Go Car & Swadaya Ardelia Apti Foto: Mustiana Lestari/detikcom

Menurut Ardelia, untuk mampu membuka kanal KPR ke pengemudi Go-Jek, pihaknya telah melaksanakan transparansi dan memudahkan interaksi pengemudi ke pihak bank, dalam hal ini Go-Jek bekerja sama dengan BTN.

"Beruntungnya juga pemerintah, termasuk BTN juga fokus ke perumahan untuk kalangan bawah dan pas banget untuk kita nawarin kerja sama KPR itu," sambung Ardelia.

Dia menjelaskan kegiatan swadaya KPR yaitu kegiatan yang memungkinkan para mitra Go-Jek mampu memiliki rumah dengan DP 1% dan suku bunga 5%.

Para sopir perlu menyisihkan sekitar Rp 40 ribu setiap hari untuk mampu mengikuti kegiatan ini. Saat ini sebanyak 957 mitra Go-Jek sudah masuk dalam kegiatan tersebut.

Sumber detik.com

Unknown

Rumah di bandung, Rumah, Jual Rumah, Perumahan, Cluster, Iklan Rumah, Komplek, Apartement, Jual Apartement