Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Penurunan suku bunga pola oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5% dari sebelumnya 4,75%. Bank sentral mengharapkan penurunan ini mampu diikuti oleh turunnya suku bunga kredit maupun simpanan oleh perbankan.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah direksi bank menyebutkan penurunan suku bunga akan terjadi dalam beberapa bulan kemudian.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Surpajarto mengatakan penurunan suku bunga pola mampu menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) sehingga suku bunga kredit dapat turun.

"Kurang lebih sekitar 3 bulan gres suku bunga perbankan mampu menyesuaikan," kata Suprajarto kepada detikFinance, Rabu (23/8/2017).

Baca juga: Suku Bunga Acuan Turun, Bunga Kredit Bagaimana?

Dia menjelaskan, biaya dana juga bukan satu-satunya faktor untuk menentukan tingkat suku bunga kredit. Ada hal lain menyerupai overhead cost, margin, risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) dan kondisi likuiditas.

Mengutip data suku bunga dasar kredit (SBDK) per Juni BRI memasang bunga 10,5% untuk kredit korporasi. Lalu untuk kredit ritel bank ini memasang bunga 9,75%. Kemudian untuk kredit mikro 17,5%. Untuk kredit konsumsi KPR 10,25% dan non KPR 12,5%.

Baca juga: Uang Muka Rumah Perlu Diturunkan?

Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, penurunan suku bunga pola bank sentral akan berdampak kepada suku bunga di bank. Namun, penurunan juga harus didukung dengan kondisi lainnya.

"Penyesuaian bunga di bank harus didukung dengan kondisi yang baik menyerupai inflasi yang rendah. Jika sudah mendukung maka penurunan akan bertahap dalam beberapa bulan ke depan," kata dia.

OCBC NISP menawarkan bunga untuk kredit korporasi 10,25%. Lalu untuk kredit ritel 11,25%. Lalu untuk kredit konsumsi KPR 12,5% dan kredit konsumsi non KPR 12,75%.

Baca juga: Pengembang: Harusnya Bunga Kredit Konstruksi Turun

Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan dikala ini kondisi perbankan nasional sudah cukup likuid.

"Memang situasi cukup likuid sekarang, jadi tidak persoalan BI menurunkan suku bunga acuan," kata dia.

Namun, Jahja mengatakan dikala ini masih memperhatikan kondisi ke depannya untuk penurunan suku bunga di perseroan. "Ya kami lihat dulu menyerupai apa ke depannya," ujar dia.

Saat ini BCA menawarkan bunga untuk kredit korporasi 9,75%. Sedangkan untuk kredit ritel 10,5%. Lalu untuk kredit konsumsi KPR 10% dan kredit non KPR 6,68%.
Sumber detik.com